Sinergi Triple-Helix Dosen Universitas Medan Area Melalui Program PKM-DRTPM Berbentuk Pelatihan Dan Implementasi Sistem Pertanian Terpadu Guna Maksimalisasi Hasil Tani Kelompok Lembur Ayu Farm Di Desa Sei Mencirim Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang.
Pertanian merupakan sektor penting dalam perekonomian Indonesia, namun masih menghadapi tantangan dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi penggunaan sumber daya. Untuk mengatasi hal tersebut, pada Senin, 12 Agustus 2024 Universitas Medan Area (UMA) melalui Program Pendanaan Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM) Kemendikbudristekdikti tahun Anggaran 2024 melakukan pelatihan pengembangan Sistem Pertanian Terpadu (Integrated Farming System) yang integratif di Desa Sei Mencirim Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Hal ini merupakan cara yang efektif guna maksimalisasi hasil tanaman dan meningkatkan kesejahteraan petani secara berkelanjutan.
Sistem pertanian terpadu yang dikembangkan dalam pelatihan dan implementasi oleh Tim UMA mencakup beberapa komponen utama seperti pertanian konvensional, peternakan, perikanan, dan energi terbarukan. Selain itu, bantuan berupa beberapa alat teknologi tepat guna juga didistribusikan guna meningkatkan efektivitas dan produktivitas Kelompok Tani Lembur Ayu Farm khususnya, dan Desa Sei Mencirim umumnya.
Konsep Triple Helix yang digunakan dalam program ini melibatkan sinergi antara pemerintah, akademisi, dan praktisi. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi. (Kemendikbudristek- Dikti) berperan dalam mengkoordinasikan dan mendukung program ini. Akademisi dari UMA berperan dalam mengembangkan dan mengimplementasikan sistem pertanian terpadu, sedangkan praktisi seperti petani berperan dalam mengaplikasikan teknologi yang dikembangkan.
Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini dihadiri oleh Prof. Dr. Syafrida Hafni Sahir, SE., M.Si., Ibu Dr. Siti Alhamra Salqaura SE., M.Si., Ibu Siti Sabrina Salqaura SP. M.Sc., dua orang mahasiswa serta perangkat Desa yaitu Bapak Johan Wahyu,.S.Pd.i, selaku Kepala Desa Sei Mencirim, Bapak Kastolani selaku Tokoh Masyarakat, Bapak Ali Hasyimi M.Psi sebagai Ketua Kelompok Tani Lembur Ayu Farm, beberapa Kepala Dusun (Kadus), Anggota Kelompok Lembur Ayu Farm, serta berbagai masyarakat tani dan ternak di Desa Sei Mencirim.
Kegiatan ini dibuka oleh moderator yaitu Mustika Sabila yang merupakan mahasiswi UMA. Acara dibuka dengan Kata Sambutan dari Bapak Johan Wahyu,. S.Pd.i, selaku Kepala Desa Sei Mencirim yang menyampaikan apresiasi kepada para dosen dari Universitas Medan Area. Bapak Johan juga menekankan pentingnya kegiatan ini guna mendukung kemajuan Desa Sei Mencirim umumnya, dan Kelompok Lembur Ayu Farm Khususnya. “Kegiatan ini sangat berguna dalam membantu masyarakat untuk membuat mesin pengolahan produksi pertanian. Hal ini penting dalam meningkatkan produksi masyarakat”, ujar Bapak Johan dalam sambutannya.
Pada kesempatan ini, Prof. Dr. Syafrida Hafni Sahir, SE., memberikan kata sambutan sekaligus membuka kegiatan PKM-DRTPM Tahun Anggaran 2024. “Dengan adanya kegiatan ini, semoga pelatihan dan bantuan alat yang diberikan dapat bermanfaat dan dapat meningkatkan produktivitas pertanian sehingga dapat memakmurkan desa dan membuat desa ini terkenal di masyarakat.” (Senin, 12 Agustus 2024)
Ibu Siti Sabrina Salqaura SP., M.Sc., memberikan pelatihan Sistem Pertanian Terpadu diantaranya dengan pemanfaatan pupuk alami/ organik dan mengurangi pestisida. “Terkait dengan kendala distribusi pupuk subsidi yang Bapak/Ibu sampaikan, kita dapat mengantisipasi biaya dengan memanfaatkan pupuk alami dan organic seperti pemanfaatan kotoran hewan ternak Bapak/Ibu sebagai pupuk kompos, termasuk pupuk cair dari urine kambing. Selain itu, mesin pencacah yang kami distribusikan juga merupakan alat teknologi tepat guna yang bisa membantu mencacah limbah pertanian seperti Jerami dan Sekam padi Bapak/Ibu menjadi pupuk alami”, ujar Ibu Siti Sabrina Salqaura SP., M.Sc.
Hasil dari implementasi sistem pertanian terpadu ini menunjukkan peningkatan efisiensi penggunaan sumber daya dan produksi pangan. Sebagai contoh, dalam aktivitas membajak sawah yang awalnya hanya menggunakan hewan ternak warga seperti kerbau, saat ini dapat dilakukan dengan menggunakan mini traktor. Selain itu, program ini juga telah membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya integrasi berbagai sektor pertanian dalam mencapai pertanian berkelanjutan.
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi dokumentasi bersama para perangkat desa yang terdiri atas Dosen Universitas Medan Area, Kepala Desa (Kades) dan Kadus (Kepala Dusun), Tokoh Masyarakat, Ketua Kelompok Lembur Ayu, anggota kelompok, serta masyarakat Desa Sei Mencirim.
Dengan demikian, sinergi Triple Helix antara pemerintah, akademisi, dan praktisi melalui Program PKM-DRTPM Tahun Anggaran 2024 telah berperan penting dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan memaksimalisasi hasil tani di Desa Sei Mencirim.
Baca Juga :